Home > Skena

Ramu Musik EDM dengan Groove Lokal, Whisnu Santika Siap Masuki Pasar Global

Whisnu Santika dijadwalkan tampil di salah satu festival EDM terbesar di Asia Tenggara.
DJ Whisnu Santika. (Spotify)
DJ Whisnu Santika. (Spotify)

FILMUSIKU.com — Produser dan DJ asal Indonesia, Whisnu Santika, konsisten mengembangkan gaya musik Indonesian bounce sejak awal kemunculannya. Dengan genre EDM diramu dengan groove lokal dan ritme tropis, Whisnu siap untuk memasuki pasar global.

Whisnu mengatakan, ia telah memperkuat jejaring kolaborasi lintas negara. Sepanjang 2025, Whisnu telah merilis lagu “Lov3” bersama Sorn (Thailand-Korea) dan “Are You Ready” bersama Akeey dan Liquid Silva (Kanada). Kedua lagu ini tidak hanya memperluas pendengar, tetapi juga memperkuat posisi musik Indonesia dalam ekosistem global.

Selain kolaborasi internasional, Whisnu juga aktif membangun jembatan antara lagu pop lokal dan industri musik elektronik. Lewat remix lagu “Mangu” dari Fourtwnty dan “Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-Baik Saja” dari Judika, ia membuktikan bahwa musik Indonesia yang sarat makna bisa dikemas ulang menjadi karya yang kompetitif di ranah klub dan festival.

Dalam waktu dekat, Whisnu dijadwalkan tampil di salah satu festival EDM terbesar di Asia Tenggara, mewakili Indonesia dan membawakan set bertema Indonesian Bounce. Ini merupakan bagian dari strategi panggung globalnya, di mana ia tidak sekadar tampil, tetapi memperkenalkan suara Indonesia dengan percaya diri dan kualitas produksi yang setara dengan musisi dunia.

Lewat genre Indonesian bounce, ia menawarkan alternatif di mana suara elektronik ini akan tetap berakar pada ritme tropis, groove lokal, dan sentuhan emosional khas Indonesia. “Kalau kita ingin dikenal, kita tidak bisa hanya mengikuti. Kita harus menawarkan sesuatu yang otentik,” ujar Whisnu.

Whisnu juga menaruh perhatian besar pada edukasi dan regenerasi. Ia terlibat dalam mentoring produser muda, membuka ruang kolaborasi lintas kota, serta membangun komunitas musik elektronik berbasis inklusi dan keberagaman.

“Kalau kita ingin ekspor musik secara berkelanjutan, ekosistemnya harus kuat dari akar,” ungkap DJ yang juga pernah berkolaborasi dengan Dipha Barus itu.

× Image